JAKARTA - Menjelang isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), harga kebutuhan pokok mulai merambat naik. Sebelumnya, hal yang sama terjadi usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilantik.
Tidak hanya harga kebutuhan pokok, kenaikan BBM juga akan memberikan dampak terhadap inflasi. Menurut data Kementerian Perdagangan, pascakabinet Joko Widodo (Jokowi) dilantik, kenaikan yang signifikan terjadi pada harga cabai merah keriting dan cabai merah biasa, mencapai Rp54.273 per kilogram (kg) dan Rp51.180 per kg.
Selain itu telur ayam kampung, beras medium, daging sapi dan daging ayam broiler juga cenderung mengalami kenaikan meskipun tidak terlalu tinggi. Di samping kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut, terdapat beberapa komoditas yang harganya cenderung menurun yaitu minyak goreng curah, daging ayam kampung dan telur ayam ras. Demikian penelusuran Litbang Okezone di Jakarta, Senin (17/11/2014).
Tapi, kini menjelang kenaikan harga BBM, harga sejumlah komoditas telah merangkak naik. Menurut data Kemendag, Jumat 14 November 2014, secara nasional, harga cabai merah keriting mencapai Rp54.002 per kg , sementara cabai merah biasa mencapai Rp51.555 per kg. Sejumlah komoditas yang lain juga mulai mengalami kenaikan harga.
Meskipun banyak kenaikan harga di beberapa kebutuhan pokok, namun menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga minyak mentah Indonesia (ICP) mengalami penurunan menjadi USD83,72 per barel atau sekitar Rp1.022.640 (kurs Rp12.215 per USD).
Kenaikan BBM juga bisa memicu naiknya inflasi di bulan November. Sekedar informasi tambahan, inflasi di bulan Oktober sebesar 0,47 persen, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu 0,27 persen.
(mrt)