Pengusaha Jakarta: Kenaikan Elipiji Timing-nya Kurang Pas
12 September 2014, 09:00:35 Dilihat: 369x
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta pemerintah melakukan evaluasi terkait dengan kenaikan Elpiji 12 kg. Pasalnya kenaikan harga gas Elpiji 12 kg akan memukul pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mengatakan bahwa kenaikan itu akan menekan UKM terlebih untuk pengusaha warung makan.
"Karena itu kan bagian dari bagian dari biaya produksi mereka yang mencapai 10-15 persen," paparnya saat ditemui di Gedung Kementerian Perdagangan, Kamis (11/9/2014).
Menurutnya, kenaikan gas Elpiji akan membawa dampak penurunan omzet usaha. Selain itu, kenaikan tersebut akan berdampak pada kenaikan harga produk dan membuat pelanggan mengurangi pembeliannya.
Misalnya, biasanya pelanggan membeli beberapa menu makanan seperti tempe, tahu, dan ikan, setelah kenaikan harga gas pelanggan hanya membeli satu menu saja. Menurut dia, kenaikan yang dilakukan pemerintah tidak pas.
"Sebenarnya pemerintah timingnya kurang pas, karena kita lihat ini terlalu beruntun. Apalagi tidak lama lagi pemerintah akan menaikkan yang namanya BBM. Kita pastikan pemerintah Jokowi nanti satu sampai dua minggu sudah pasti dinaikkan. BBM ini akan memperberat lagi perkembangan dari pada UKM kita," terangnya.
Untuk itu, dia berharap pemerintah ke depan mesti melakukan evaluasi dan mencari waktu yang tepat untuk menaikan gas elpiji. "carilah momen yang pas untuk menaikkan," tukas dia.