JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan perekonomian domestik pada kuartal II 2014 masih menunjukkan tren melambat. Walaupun, ekonomi masih tetap tumbuh.
Direktur Eksekutif BI Tirta Segara mengatakan, Meskipun masih tumbuh cukup kuat, konsumsi rumah tangga diperkirakan melambat.
"Hal ini diindikasikan, antara lain, oleh melambatnya indeks penjualan eceran dan penjualan mobil," ujar Tirta di gedung BI, Jakarta, Kamis (10/9/2014).
Tirta mengatakan, konsumsi pemerintah juga diperkirakan tumbuh lebih rendah akibat bergesernya pembayaran gaji ke-13 ke kuartal III tahun 2014 dan penghematan belanja kementerian dan lembaga.
Sementara itu, pertumbuhan investasi juga diperkirakan melambat, khususnya investasi bangunan sebagai dampak kebijakan stabilisasi. Namun, investasi nonbangunan diprakirakan meningkat yang, antara lain, ditopang oleh kinerja ekspor manufaktur yang masih kuat.
Dirinya mengatakan, secara keseluruhan, kinerja sektor eksternal masih lemah, tertahan oleh kinerja ekspor batubara dan mineral. "Meskipun ekspor secara keseluruhan melemah, ekspor manufaktur (nonsumber daya alam) menunjukkan tren peningkatan, khususnya alat angkut," ujarnya.
Hal tersebut, lanjutnya, didukung oleh pemulihan ekonomi di negara maju dan mulai dijadikannya Indonesia sebagai basis produksi mobil untuk pasar utama ASEAN, Jepang dan negara Asia lainnya. (rzy)