Rasio Utang RI Lebih Rendah dari Singapura & Malaysia
27 Februari 2014, 09:00:00 Dilihat: 403x
JAKARTA – Total utang Pemerintah Indonesia tercatat sebesar Rp2.465,45 triliun per akhir Januari 2014. Sementara Bank Indonesia (BI) mencatat pada Desember 2013 utang luar negeri (ULN) Indonesia kembali bertambah USD3,8 miliar atau Rp44,733 triliun, jika mengacu kurs BI sebesar Rp11.772 per USD, menjadi USD264,1 miliar.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah menjelaskan, rasio utang terhadap PDB Indonesia masih relatif rendah apabila dibandingkan dengan sejumlah negara di ASEAN dan emerging market lainnya.
"Singapura yang pada 2012 memiliki utang terhadap PDB mencapai 100 persen, Malaysia 52,5 persen, dan Thailand 41,6 persen. Sementara sejumlah negara emerging seperti Brasil memiliki rasio sebesar 68 persen, Afrika Selatan 38 persen, dan India sebesar 68 persen," jelas dia, seperti dilansir dari laman Setkab, Senin (24/2/2014).
Sekadar informasi, melihat tren tahunannya, utang luar negeri naik sebesar 4,6 persen dibandingkan utang luar negeri periode Desember 2012. Meski naik, Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Hendy Sulistiowaty, mengatakan utang luar negeri ini melambat dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 12 persen secara year-on-year (YOY).
Untuk sektor swasta utang luar negeri mengalami pertumbuhan 11,3 persen secara YOY, dari 6,3 persen secara YOY dan 18,3 persen secara YOY di tahun sebelumnya.
Total utang paling banyak di kontribusi adalah utang jangka panjang mencapai USD116,8 miliar. Melambat jika dibandingkan 2012, yang kala itu mencapai 11,2 persen. Sementara utang jangka pendek memiliki porsi 17,9 persen dari total keseluruhan utang luar negeri Indonesia. (mrt)