Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg bak Petir di Siang Bolong
04 Januari 2014, 09:09:22 Dilihat: 400x

YOGYAKARTA – Kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) pada 1 Januari 2014 mengagetkan masyarakat luas. Kenaikan harga tersebut dinilai cukup signifikan sehingga dianggap memberatkan.
"Ibarat terkena petir di siang bolong, tahu-tahu harganya naik sampai Rp126 ribu per tabung, ya cukup kaget," kata pemilik warung makan di kios Pasar Prambanan, Sleman, DIY, Yuyun Sundari, saat berbincang dengan Okezone, Jumat (3/1/2014).
Dia mengatakan, harga sebelumnya hanya Rp86 ribu per tabung. Harga itu sebenarnya dianggap mahal karena per tabung elpiji isi 3 kg hanya sekira Rp16 ribu.
"Yang dulu itu sebenarnya juga mahal. Lah kok malah dinaikkan lagi? Hitung-hitungan harga ya lebih baik memakai yang 3 kg, lalu tabung yang besar (12 kg) untuk apa kalau tidak dipakai," katanya.
Ibu dua anak itu mengaku akan beralih menggunakan tabung elpiji 3 kg karena lebih murah. "Ya nanti mungkin beralih ke 3 kg saja," ujarnya.
Hal senada diutarakan Marwoto, penjual mi di KM 3 Jalan Prambanan-Piyungan, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Meski tidak menggunakan elpiji 12 kg, kenaikan harga tersebut akan berimbas pada harga kebutuhan pokok lainnya.
"Saat ini harga-harga sudah naik. Apalagi nanti setelah kenaikan harga elpiji 12 kg, pasti harga kebutuhan yang lain akan naik," ujar Marwoto di Bokoharjo.
Naiknya harga elpiji 12 kg pun membuat pengusaha jajanan tradisional di Blitar, Jawa Timur, terancam gulung tikar. Sementara, jika harus beralih ke elpiji 3 kg, ketersediaannya di pasaran mulai menghilang.
Salah satu pengusaha jajanan tradisional yang ada di Kota Blitar, Adi Darma, menuturkan, untuk membuat jajanan tradisional rata-rata menghabiskan 2–3 tabung gas elpiji 12 kg setiap harinya. ”Naiknya harga elpiji 12 kg ini membuat usaha ini mengalami penurunan omzet,” kata dia.
Adi yang sudah membuat jajanan tradisional selama delapan tahun itu mengungkapkan hanya mampu bertahan untuk satu minggu ke depan. Sebab, dia harus menanggung biaya operasional sementara harga jualnya tidak sebanding. Bila harus menaikkan harga jual, dia khawatir tidak laku di pasaran.
Adi sempat berpikir untuk beralih ke tabung gas elpiji 3 kg. Namun, ketersediaan gas 3 kg di pasaran saat ini menipis. Bila kondisi seperti ini tetap berlanjut maka usahanya terancam tutup dan memberhentikan lima pekerja yang membantunya.
Sementara itu, pimpinan agen elpiji Petro Jaya Gas, Yani Budi Sarwono, mengatakan, permintaan gas elpiji 12 kg di wilayah Blitar mengalami penurunan. Biasanya dalam sehari dia mampu mendistribusikan 300 tabung gas, kini hanya 100 tabung.
Permintaan gas elpiji 3 kg di pasaran terus meningkat, namun tidak diimbangi dengan pasokan dari PT Pertamina. Menurutnya, Pertamina membatasi pasokan elpiji 3 kg ke agen-agen. “Sehingga elpiji 3 kg menjadi langka di pasaran,” kata dia di Blitar. (Prabowo & Robby Ridwan//wdi)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.