Lebaran Haji, Bisnis Jual Hewan Kurban Beranak-pinak
12 Oktober 2013, 10:34:24 Dilihat: 395x
Dani Jumadil Akhir - Okezone
MOMENTUM Perayaan Idul Adha atau biasa disebut Idul Kurban alias Lebaran Haji memang selalu dimanfaatkan sebagian orang untuk menjadi pedagang musiman penjual hewan kurban sapi dan kambing untuk memperoleh keuntungan.
Hal ini juga dijalani oleh penjual hewan kurban sapi dan kambing, bernama Abu Hasbullah. Saat ditemui Okezone di bilangan Pramuka Jakarta, Timur, Abu menceritakan kisahnya sebagai penjual musiman hewan kurban sejak tujuh tahun yang lalu.
"Saya mulai berdagang hewan kurban sejak 7 tahun yang lalu. Ini saya bekerjasama dengan kawan untuk pengadaan hewan kurbannya," ungkap Abu di Jakarta.
Abu menambahkan, kerjasama untuk pengadaan hewan kurbannya berasal dari Kuningan, Jawa Barat. Di sanalah Abu mengembangbiakan serta menggemukan sapi dan kambingnya.
Pria asal Betawi ini mengungkapkan, modal awal untuk menjadi pedagang musiman cukup besar yakni sekira Rp100 juta. Uang sebanyak itu dipakainya untuk membeli bibit-bibit sapi dan kambing.
"Modal awalnya kira-kira Rp100 juta untuk beli bibitnya. Kalau udah gede, ada yang mau beli ya kita jual, dari keuntunganya itu lalu kita beli bibit lagi, yaa kita puterin lagi. Dan untuk usaha ini saya namai 'Akbar Qurban' Jual Sapi dan Kambing Kurban," jelas Abu.
Dengan seiringnya waktu, Abu sudah melakukan pekerjaannya sebagai pedagang musiman hewan kurban selama tujuh tahun. Dan untuk tahun ini, Abu mengatakan kendala yang dihadapi, yakni pengadaan lahan untuk menjual hewan kurbannya.
"Kendalanya yakni lahan di Jakarta, karena dulunya saya punya lapak tetap di daerah Pulomas, Jakarta Timur. Di sana sudah banyak langganan, tapi karena sekarang ada larangan jual di sana, karena sebenarnya wilayahnya masuk ke taman kota, kita pindah di sini," cerita Abu.
Karena di sana dilarang berjualan, membuat banyak pedagang yang pindah lokasi dan ada yang tidak berjualan, namun Abu menuturkan, tetap berjualan di sana meskipun volume hewan kurbannya hanya sedikit.
"Kita tetap jual di sana, karena enam tahun saya berjualan di sana, di Pramuka sini baru sekarang, untungnya lahan di sini punya temen, jadi tinggal pakai saja, enggak ada sewa. Dan jadinya ada tiga lapak penjualan hewan kurban, pertama di sini yang banyak hewannya, yang kedua di Pulomas dan satu lagi Kayu Putih yang hanya jual kambing kecil-kecilan," kata Abu.
Menurut Abu, dengan permasalahan lahan untuk penjual hewan kurban musiman seperti dirinya dan pedagang lainnya cukup membuat prihatin. Maka dengan itu, Abu berharap untuk Pemerintah Daerah menyiapkan lahan penampungan untuk pedagang hewan kurban musiman.
"Kita kan jual sapi dan kambing ini untuk membantu yang mau beribadah untuk berkurban, Pemda jangan asal larang jualan, tolong dikasih solusinya. Misalnya siapkan lahan penampungan untuk pedagang musiman di kecamatan Pulogadung atau di setiap kecamatan. Karena penjualan resmi milik Pemda cuma ada dua di Pulogadung dan Cakung," kata Abu.
Menurut Lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) ini dengan penjualan resmi hanya di dua tempat saja, tidak akan bisa menampung keinginan masyarakat yang ingin berkurban. Pasalnya, dengan meningkatnya perekonomian, sudah banyak masyarakat yang ingin lakukan kurban.
"Kalau di sana semua enggak bakal nampung, dan itu luasnya semana sih. Sudah banyak calo di sana, potong sana potong sini kasian para petaninya yang menaruh hewan ternaknya di sana," cetusnya.
"Kalau ini kan banyak pilihan, kalau di sini kan juga membantu para petani pasarin hewan kurbannya. Ini juga ada beberapa petani yang ikut saya ke Jakarta buat menjual hewan ternaknya, saya bantu mereka-mereka ini. Kita saling bagi keuntungan sama petani ini. Karena petani ini yang merawat hewannya jadi tahu kondisi hewannya langsung. Dan tentu memudahkan konsumen untuk membeli hewan kurban, lebih dekat rumah, daripada ke tempat dua resmi tersebut," sambungnya.
Dirinya pun mengakui, dari kerjasama yang dilakukan oleh Petani ini hanya mengambil untung sedikit sekira Rp300-500 ribu per ekor untuk sapi dan Rp100-200 ribu per ekor untuk kambing.
"Petani juga ingin jual hasil ternaknya, saya menyiapkan lapak di sini, petani pun dapat untung yang lebih daripada di tempat yang banyak calonya," kata Abu. (wdi)