JAKARTA - Mengawali pekan ini, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan berhasil menguat. Rupiah, diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp11.492-Rp11.553.
"Laju Rupiah berhasil melewati target resistance Rp11.537 per USD," ujar Analyst Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin (30/9/2013).
Reza mengatakan, laju nilai tukar Rupiah berhasil menguat setelah terimbas kenaikan yen dan poundsterling, dengan sentimen kekhawatiran akan terjadinya shutdown yang akan melemahkan nilai mata uang dolar-nya.
"Nilai yen naik seiring pernyataan menteri keuangan Jepang, dimana pemerintahnya akan memangkas pajak korporasi dan terjadinya peningkatan inflasi," ujar Reza.
Sementara itu, penguatan poundsterling lebih ditopang pernyataan gubernur Bank of England, Mark Caney, karena belum akan menambah stimulus untuk perekonomian Inggris.
Akhir pekan lalu, Pergerakan nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada perdagangan sore hari, meski sempat menguat ke lebel Rp11.200. Pada penutupan Non Delivery Forward (NDF) Rupiah naik 216 poin atau 1,93 persen menjadi Rp11.419 per USD.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah ke level Rp11.532 per USD yang sebelumnya Rupiah melemah di kisaran Rp11.573 per USD. Adapun pergerakan harian Rupiah pada kisaran Rp11.590-Rp11.474 per USD. ()