Daging Bulog Belum Capai Yogyakarta, Harga Tak Terkendali
15 Agustus 2013, 09:37:21 Dilihat: 415x
Kuntadi - Koran SI Ilustrasi. (Foto: Okezone)
YOGYAKARTA - Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Yogyakarta mulai berangsur turun, mulai H+4 Lebaran. Meski begitu, harga daging ini masih bertengger di kisaran tinggi antara Rp96.000-Rp99.600 per kilogram (kg).
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop dan UKM DIY, Eko Witoyo mengatakan turunnya harga daging sapi baru terjadi kemarin siang. Sebelumnya harga cenderung stabil dan merangkak naik. bahkan pada H+3, masih bertengger di kisaran Rp102.000 untuk kualitas premium, dan Rp98.000 untuk kualitas rendang.
Dari hasil pantauan yang dilakukan, harganya sudah mulai turun. di Pasar Beringharjo dan Kranggan, untuk daging premium harganya Rp98.000. sedangkan di Demangan Rp103.000 per kg.
Sedangkan untuk kualitas rendang di Pasar Beringarjo dan Demangan Rp99.600 dan Rp96.000 di pasar Kranggan. “Meskipun sedikit turun, tetapi harganya masih cukup tinggi,” jelas Eko Witoyo, Rabu (14/8/2013).
Kenaikan harga daging sapi pada lebaran lalu, lebih banyak disebabkan mekanisme pasar. Dimana pasokan yang ada cukup, tetapi permintaan melonjak. Kondisi itulah yang membuat harga daging stabil di kisaran tinggi.
Pasca lebaran ini, permintaan juga masih tinggi. Bahkan dikhawatirkan harganya juga akan bertahan. ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat Yogyakarta yang menggelar hajatan pada Bulan Syawal. Sehingga sangat mungkin permintaan akan kembali naik. “Kita tidak bisa prediksi berapa harga ideal, karena sekarang cenderung tinggi,” jelasnya.
Pemda DIY, sebenarnya telah mengajukan permintaan kepada Bulog utuk mengupayakan pasokan melalui daging sapi impor. hanya saja surat itu belum bisa dipakai untuk mengalokasikan daging sapi impor.
Bulog masih kan melakukan kajian terlebih dulu, pascasurat resmi masuk. “Memang masyarakat kita enggan daging sapi beku, tetapi kan bisa impor sapi,” tandasnya. (Kuntadi/Koran SI/)