Hendra Kusuma - Okezone ilustrasi: (foto: Okezone)
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) menyatakan akan mendapatkan fee sebesar Rp200 miliar. Pendapatan fee tersebut didapatkan dari tugas penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ke seluruh Indonesia.
Direktur Utama Pos Indonesia Budi Setiawan mengakui pendapatan fee dari tugas pendistribusian BLSM terbilang kecil. Lantaran mahalnya biaya sewa pesawat untuk penyaluran di wilayah Timur Indonesia, seperti Irian Jaya.
"BLSM fee sekitar Rp200 miliar. Hanya di Irian, sewa pesawat Rp15 miliar, belum di Kalimantan, belum rekrut karyawan, ini tipis sekali, karena kan tugas negara," ucap Budi kepada wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (29/7/2013).
Budi mengatakan pembayaran fee tersebut tidak langsung tidak langsung dibayarkan secara sekaligus. Melainkan di bayar sesuai kontrak. Di mana pada Juli akan di bayar 30 persen, September 40 persen dan 30 persen pada akhir tahun.
"Pembayaran sesuai kontrak, dibayarnya 30 persen, 40 persen, 30 persen," tambahnya.
Dapat kita ketahui, pergantian sosok Direktur Utama di perusahaan pelat merah, Pos Indonesia ini sesuai dengan SK Nomor Kep-316/MBU/2013.
Pos Indonesia menggantikan I Ketut Mardjana yang sebelumnya menduduki jabatan Direktur Utama Pos Indonesia, digantikan oleh Budi Setiawan yang sebelumnya menjabat Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan. (wan) (wdi)