Fakhri Rezy - Okezone
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Indonesia pada periode Januari 2013 berada di USD171,0 juta. Meningkat dari Desember 2012 yang mengalami defisit USD155,2 juta.
"Walaupun Migas Defisit USD1,425 miliar, akan tetapi ekspor non Migas cukup besar surplusnya USD1,254 miliar," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (1/2/2013).
Suryamin menambahkan, sektor migas memang langganan defisit. Untuk Januari, Minyak mentah mengalami defisit USD554,7 juta, dan hasil minyak defisit USD2,182 miliar. "Sedangkan gas cukup besar surplusnya USD1,311 miliar," tambahnya.
Dia menjelaskan, surplus non migas diharapkan bisa mendorong neraca perdagangan dapat surplus. "Dengan menekan migas, dan terus meningkatkan surplus non migas diharapkan akan surplus," tukas dia.
Sebelumnya, pada periode Desember 2012, BPS mencatat neraca dagang mengalami defisit USD155,2 juta. Defisit neraca dagang ini memang lebih kecil ketimbang November 2012 sebesar USD478,4 juta.
NPI Total sebesar defisit USD1,626 miliar terbesar defisitnya masih di sektor migas. Sektor migas mengalami defisit USD5,592 miliar, sedangkan non migas mengalami surplus USD3,965 miliar (mrt)