Rizkie Fauzian - Okezone
Rabu, 19 September 2012 07:34 wib
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) cenderung melemah. Rupiah diprediksi akan berada pada level Rp9.480-Rp9.500 per USD hari ini.
Menurut analis valas, Rahadyo Anggoro Widagdo, hal tersebut dipengaruhi oleh euforia quantitative easing tahap III (QE3) di AS sudah berakhir. "Selain itu pasar global kembali khawatir dengan Uni Eropa," kata dia di Jakarta, Rabu (19/9/2012).
Reza menambahkan, sentimen negatif juga datang dari Menteri keuangan negara Uni Eropa yang dalam pertemuannya pada akhir pekan kemarin gagal menyepakati jadwal terkait penyatuan sektor perbankan. "Ada ketidaksamaan persepsi terkait persyaratan dana bantuan, serta tugas dari bank sentral Eropa (ECB)," tambahnya.
Sebelumnya, rupiah ditutup melemah ke level Rp9.495-Rp9.499 per USD. Adapun pelemahan ini lebih disebabkan oleh pelambatan perekonomian Uni Eropa. Selain itu, secara teknikal rupiah juga mengalami jenuh beli (overbought) pada grafik hariannya sehingga menyebabkan terjadinya koreksi jangka pendek.
"Pada saat yang sama, rupiah juga mendapat tekanan negatif akibat jatuhnya bursa saham regional seiring terjadinya ketegangan antara Beijing dengan Tokyo mengenai sengketa pulau," kata dia. (mrt)