Permintaan Dolar AS Tinggi, Rupiah Diprediksi Melemah
28 Agustus 2012, 08:11:34 Dilihat: 156x
Rizkie Fauzian - Okezone
Selasa, 28 Agustus 2012 07:42 wib
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung melemah terbatas. Spekulasi pasar tentang Quantitative Easing tahap III diduga menjadi penyebab pelemahan rupiah.
Menurut analis valas, Rahadyo Anggoro Widagdo, spekulasi tersebut digulirkan oleh The Fed di pertemuan bank sentral, Jackson Hole Symposium AS 31 Agustus 2012 mendatang.
Namun, dia meyakini Bank Indonesia (BI) akan kembali melakukan intervensi untuk mencegah pelemahan rupiah lebih dalam. Di sisi lain, pemerintah juga akan kembali menggelar lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) dengan target indikatif Rp6 triliun.
"Lelang tersebut diprediksi dapat kembali meningkatkan preferensi investor akan pasar SUN yang pasca Lebaran ini berada dalam kondisi bearish," kata dia kepada Okezone, Selasa (28/8/2012).
Rahadyo menambahkan, nilai tukar rupiah kemarin ditutup melemah. Kondisi ini dipengaruhi oleh tingginya permintaan dolar AS oleh importir menjelang akhir bulan masih membuat rupiah tertekan.
Pelemahan Rupiah ini juga karena imbas dari inflasi pasca Lebaran. Selain itu, bulan Ramadhan lalu mengakibatkan peningkatan permintaan barang impor sehingga tingginya Foreign Direct Investment (FDI) masih belum mampu menutup defisit neraca berjalan. "Yang sedikit menahan pelemahan rupiah adalah lelang term deposit valas dengan target sebesar USD1,5 miliar pada hari senin," tukas dia.
(mrt)