R Ghita Intan Permatasari - Okezone
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
JAKARTA - Rencana pemerintah untuk menyuntik dana maksimal USD1 miliar kepada International Monetery Fund (IMF) harus dipandang sebagai kontribusi Indonesia untuk memperbaiki perekonomian dunia.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan jika Indonesia hanya sekadar diam dan terpaku, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan terkena imbas dari perekonomian global yang cenderung fluktuatif akhir-akhir ini.
"Ini kan masyarakan kita kalau dengar IMF sensitif, minjam marah dipinjami marah. Padahal kita bagian dari ekonomi global jadi kalau luar kena, kita juga kena. Kita harus ikut kontribusi dong ikut kerja keras. kalau tenang-tenang saja nanti kita kena. yang penting nanti bagaimana pembicaraannya, kita lihat saja nanti," ungkapnya kala ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (6/7/2012).
Hatta melanjutkan, rencana kedatangan pihak IMF pekan depan ke Indonesia bisa jadi untuk membicarakan terkait rencana pemerintah untuk menyuntikan dana kepada IMF.
"Iya harusnya dilihat, berbeda ketika Lagarde datang dengan datangnya Camdessus. Kita lihat sekarang Indonesia tidak mau berutang tapi memberikan kontribusi ke perekonomian global. Kita sekarang di atas angin," paparnya.
Hatta pun berharap nantinya dana yang dibutuhkan IMF untuk memperbaiki perekonomian global jangan hanya sekadar untuk zona Eropa saja, namun juga untuk negara-negara lainnya.
"Mungkin itu yang ingin ditanyakan IMF, di samping hal lainnya. IMF kan butuh USD430 miliar untuk menginjeksi kesulitan keuangan tapi jangan habis di Eropa, tapi juga Afrika, dan negara miskin yang membutuhkan," pungkasnya. (ade)