Seluruh indeks saham di bursa utama AS menguat.
RABU, 20 JUNI 2012, 08:07 WIB
Syahid Latif
Bursa saham Nasdaq. (REUTERS/ Mike Segar)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Bursa saham dunia kembali menguat setelah investor kembali optimistis dengan upaya penyelamatan krisis Eropa yang ditempuh sejumlah bank sentral negara-negara besar.
"Investor mulai melakukan antisipasi terhadap berbagai respons yang akan diambil Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Caranya dengan membeli atau melindungi efek untuk jangka pendek," kata Kepala Alokasi Aset ING Investment Management di New York, AS, seperti dikutip laman Reuters, Rabu, 20 Juni 2012.
Pada penutupan perdagangan saham kemarin, indeks Dow Jones menguat 95,51 poin atau 0,75 persen ke level 12.837,33. Kenaikan juga terjadi pada indeks Standard & Poor's yang menguat 13,20 poin (0,98 persen) ke 1.357,98. Sementara itu, indeks Nasdaq naik 34,43 poin (1,19 persen) ke level 2.929,76.
Kenaikan indeks S&P 500 merupakan rekor perdagangan harian terbesar dalam lima bulan terakhir. Pada transaksi Selasa, indeks S&P ditutup lebih tinggi di atas rata-rata perdagangan di level 1.346,90. Level ini juga merupakan tertinggi pertama dalam tujuh pekan.
Dari kawasan Eropa, indeks saham utama FTSEurofirst 3000 juga ikut menguat dengan kenaikan 1,6 persen. Sementara itu, dari Spanyol, indeks IBEX naik 2,7 persen.
Kendati merespons positif pertemuan The Fed yang akan membicarakan dana stimulus, investor tampaknya masih harus mengantisipasi situasi yang berkembang di kawasan Eropa.
Penurunan yang dalam terhadap sentimen bisnis Jerman bersamaan dengan imbal hasil surat utang Spanyol yang terus meningkat, telah meningkatkan harapan investor akan munculnya dana stimulus dari para pembuat kebijakan Eropa.
Laporan media Inggris sebelumnya mengatakan Kanselir Jerman Angela Merkel telah siap untuk menggunakan dana talangan (bailout) Eropa, dengan memanfaatkan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa dan Mekanisme Stabilitas Eropa, untuk membeli surat utang dari negara-negara Eropa, seperti Italia dan Spanyol.
Namun, seorang pejabat pemerintah Jerman mengatakan kepada Reuters, pertemuan pemimpin negara G-20 di Meksiko tidak membicarakan mengenai penggunaan dana penyelamatan Eropa untuk membeli obligasi dari anggota zona euro. (art)