PT Indosat Tbk (ISAT) berencana menjual dan menyewa kembali 2.500 menara, atau sekitar 25 persen dari aset menara milik Indosat dengan perkiraan nilai penjualan total sebesar US$519 juta atau Rp4,6 triliun.
Dalam transaksi ini, Indosat bekerjasama dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan anak perusahaan PT Solusi Menara Indonesia. Sementara nilai penjualan sebesar US$519 juta ini akan dibagi atas pembayaran dimuka sebesar US$406 juta dan potensi pembayaran maksimal yang ditangguhkan sebesar US$113 juta.
Pembayaran dimuka akan terdiri dari uang tunai dan saham baru yang diterbitkan TBIG. Saham akan diterbitkan dengan harga berdasarkan trailing market price di selang waktu sebelum penutupan proses penjualan, dan diperkirakan mewakili sekitar 5 persen dari total modal saham TBIG dari penerbitan saham baru ini.
"Kami senang telah menandatangani perjanjian ini dimana perjanjian ini memungkinkan kita untuk menguangkan sebagian asset non-inti kami dengan nilai yang menarik," kata Presiden Direktur dan CEO Indosat Harry Sasongko dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com, Rabu 8 Februari 2012.
Berdasarkan ketentuan penjualan, Indosat akan menyewa menara yang dijual untuk jangka waktu minimum 10 tahun sesuai harga pasar. Dengan pengalihan kepemilikan menara ini, Indosat akan menikmati penghematan signifikan dari sisi pengeluaran untuk belanja modal dan operasional aset menara.
"Sedangkan dana hasil transaksi akan digunakan untuk pembayaran utang, investasi modal dan keperluan umum perusahaan,"katanya.
Selain itu, Indosat telah merampungkan ketentuan-ketentuan preferensi dengan Tower Bersama sejalan dengan posisi Indosat sebagai anchor tenant (penyewa utama). Hal ini merupakan nilai tambah yang berarti untuk Indosat yang didapat dari transaksi tersebut sebagai akibat dari realisasi penghematan selama jangka waktu sewa.
"Penjualan ini memberikan hasil nyata imbal hasil investasi sekaligus membuka nilai dari sebagian bisnis menara kami dan membebaskan modal untuk diinvestasikan kembali ke dalam bisnis inti," kata Harry.
Ia menjelaskan transaksi ini merupakan bagian dari strategi Indosat untuk memberikan nilai atau meningkatkan produktivitas aset non-inti. Indosat yakin bahwa perusahaan menara yang independen dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik pada aset menara dibandingkan dengan operator telekomunikasi.
"Fokus mereka pada bisnis menara dan kemampuan untuk menambah kolokasi. Transaksi ini diharapkan membuka kemungkinan bagi Indosat untuk semakin fokus pada layanan inti nirkabel dan mengoptimalkan operasi dan biaya," ujar Harry.
• VIVAnews