Kebakaran Pasar Cempaka Putih, Damkar Tak Temukan APAR
27 September 2020, 09:00:01 Dilihat: 272x

Jakarta -- Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan pihaknya tak menemukan alat pemadam api ringan (APAR) di Pasar Cempaka Putih, Jakpus, yang terbakar.
"Di sini sih sampai tadi kita pendinginan, belum ada yang mengeluarkan APAR ya," kata dia, Kamis (24/9).
Sebagai langkah antisipasi, kata Satriadi, jika perlu setiap kios memiliki satu APAR. Sehingga jika muncul percikan api bisa langsung segera dipadamkan.
"Memang harus ada proteksi kebakaran, itu harus diutamakan. Harusnya pasar-pasar itu tersedia APAR. Itu minimal di tiap gang-gang, harusnya ada," kata Satriadi.
"Kalau bisa setiap kios diwajibkan punya satu APAR," imbuhnya.
Selain mendorong ketersediaan APAR, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Perumda Pasar Jaya untuk menggelar pelatihan proteksi kebakaran bagi para pedagang di pasar-pasar tradisional.
"Kita minta ke Perumda Pasar Jaya, untuk data jumlah pasar-pasar tradisional di bawah mereka. Itu yang perlu kita latih secara khusus gimana kalau ada terjadi kebakaran harus seperti apa," kata dia.
Pelatihan ini, katanya, akan membuat para pedagang di pasar memiliki keterampilan dasar untuk memadamkan api dan dapat mencegah terjadinya kebakaran.
"Pada prinsipnya api itu kecil dan pada saat ada api kecil tergantung orang-orang di sekitar sumber itu yang menangani. Nah bagaimana dia bisa berdaya dan mengatasi api itu, itu kan yang paling penting," ujar Satriadi.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Kamis (24/9) pagi dan melahap 807 kios yang ada di lokasi tersebut.
Akibat kebakaran itu, kerugian ditaksir mencapai Rp9 miliar. Sementara untuk korban jiwa nihil.
Sedangkan untuk penyebab kebakaran, diduga berasal dari tabung gas salah satu pedagang pasar.
"Dugaan penyebab tabung gas dari tukang ayam," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakpus, Asril Rizal.
Kebakaran itu sendiri sempat terkendala akibat sulitnya mendapatkan sumber air dan kondisi angin yang kencang. Satriadi mengatakan para petugas pemadam kebakaran butuh waktu dua jam untuk memadamkan api yang melalap 807 kios pedagang itu.
"Kendalanya karena memang padat hunian dan sumber air. Tapi dalam waktu 15 menit sudah bisa didapatkan sumber air yang pas. Lalu faktor cuaca juga mempengaruhi, anginnya sangat kencang dan bangunannya semi permanen itu yang menyebabkan terjadinya perambatan," ujar Satriadi.
"Kita tadi berhasil memadamkan selama dua jam. Ya sekitar 11.17 WIB kita sudah pendinginan," tutupnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.