Kubu PDIP Salah Sejak Awal
08 Oktober 2014, 09:00:12 Dilihat: 139x

JAKARTA - Koalisi Indonesia Hebat kembali (KIH) takluk dari Koalisi Merah Putih. Tadi pagi, mayoritas anggota DPR dan DPD memilih paket calon pimpinan MPR yang diajukan Koalisi Merah Putih (KMP).
Pengamat komunikasi politik, Heri Budianto, mengatakan, kekalahan berturut-turut KIH sejak pengesahan RUU Pilkada, pemilihan pimpinan DPR, dan terakhir pemilihan pimpinan MPR, merupakan kesalahan strategi koalisi yang dimotori PDIP itu.
"Ini semua sudah jadi terlambat. Dari awal mestinya PDIP sebagai pimpinan KIH merangkul kekuatan politik," kata Heri Budianto kepada Okezone, Rabu (8/10/2014).
Seharusnya, lanjut dia, KIH merangkul lawan politik sejak putusan pemenang Pilpres 2014 dikeluarkan Mahkamah Konstitusi. Menurut dia, saat itu partai yang kalah sedang galau, secara psikologis politik ada keinginan untuk bergabung dengan kubu pemenang.
Sayangnya, hingga pelantikan anggota dewan tidak ada upaya kuat dari PDIP untuk merangkul lawan. "Pada akhirnya, partai tersebut berada pada kubu yang merasa ditinggalkan. Akhirnya merak unjuk kekuatan di parlemen. Politik merangkul yang kurang dar PDIP sejak awal," ungkapnya.
Dia menilai, KIH yang terdiri dari PDIP, Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura, terjebak dalam janji politik Joko Widodo saat kampanye yakni ingin menciptakan koalisi ramping. Jika janji itu dilanggar, kubu Jokowi tentu akan dicap tak konsisten.
Namun, realitas politik saat ini berbeda. Kubu PDIP, menurut dia, bisa saja melanggar janji itu tanpa dicaci publik. Caranya, merangkul kubu yang kalah dengan niat untuk rekonsiliasi dan membangun bangsa ke depan.
"Publik akan menerima, PDIP akan mendapat citra positif dari masyarakat. Kubu yang kalah diajak membangun dan kerja sama dalam pemerintahan," terangnya.
Direktur PolcoMM Institute itu yakin sebenarnya PDIP sadar kekuatan di parlemen kurang. Namun, lagi-lagi terjebak dalam situasi politik dan memikirkan harga diri jika harus merangkul kubu yang kalah.
"Padahal dalam politik yang penting merangkul banyak kawan bukan mengajak bertempur lawan. Ketika diajak tarung terus, kekuatan politik di parlemen akan seperti itu," pungkasnya. (trk)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.