Kunjungan Bill Clinton Bisa Memicu Emosi Rakyat Indonesia
15 Juli 2014, 09:00:33 Dilihat: 866x
JAKARTA - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio menilai rencana kunjungan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Bill Clinton ke Indonesia pada momentum pilpres kali ini kurang tepat.
Pasalnya, Indonesia saat ini tengah dalam situasi sangat sensitif pascapencoblosan pada 9 Juli lalu.
"Kunjungannya kurang elok dan tidak tepat pada waktunya. Situasi kini sangat sensitif dan panas, dikhawatirkan akan memicu emosi rakyat Indonesia lantaran dicurigai akan intervensi pemilu presiden," uja Agung, saat berbincang dengan Okezone, di Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Menurut Agung, sebaiknya Presiden AS ke-42 itu mengurungkan niatnya untuk menyambangi Indonesia sampai kondisi bangsa kembali normal.
"Sebaiknya ditunda, setelah pemilu presiden dihelat, untuk menjaga situasi kondusif pascapencoblosan pemilihan presiden," ujarnya.
Apalagi kata dia, Bill Clinton diketahui adalah teman dekat James Riady salah satu pengusaha penyandang dana pasangan Jokowi-JK. Dikhawatirkan, kunjungan Clinton dianggap menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lainnya.
"Clinton sebaiknya mengunjungi Palestina atau mendesak AS untuk turun tangan menghentikan aksi pembantaian biadab Yahudi terhadap rakyat Palestina," pungkasnya. (put)