Pengunduran Diri Gita Wirjawan Desain Politik
01 Februari 2014, 09:00:05 Dilihat: 561x

JAKARTA - Langkah pengunduran diri Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan masih menuai polemik. Muncul spekulasi pengunduran diri mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini lantaran persoalan impor beras ilegal yang belakangan mencuat.
Meski Gita menegaskan bahwa pengunduran dirinya karena ingin fokus mengikuti konvensi capres, namun hal itu tetap mengundang tanda tanya.
"Mundurnya Gita sebagai Mendag tidak lebih sebagai desain politik untuk bagi dirinya maupun bagi Partai Demokrat," ujar Direktur Political Communication (Polcomm) Institute, Heri Budianto saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Sabtu (1/2/2014) malam.
Menurutnya, ada beberapa alasan yang menguatkan hal tersebut. Pertama, perilaku mundur dari jabatan akan dinilai bagian dari sikap terpuji dan akan diapresiasi positif oleh sebagian besar orang.
Kemudian yang kedua, bisa juga dijadikan momentum untuk menarik popularitas dan elektabilitas Gita yang kalah bersaing dengan peserta konvensi lain.
"Ketiga, ini dapat juga desain untuk menarik perhatian media dan publik oleh Partai Demokrat terkait konvensi yang selama ini berlangsung tanpa magnet kuat. Untuk yang ketiga ini saya melihat Presiden SBY akhirnya menyetujui Gita mundur, karena bisa jadi akan menguntungkan Demokrat," paparnya.
Namun, lanjut Heri, ada hal yang kurang diperhatikan oleh Gita yakni mundurnya dirinya pada saat yang kurang tepat, di mana soal import beras Vietnam yang melibatkan polemik Gita selaku menteri.
"Nah, akhirnya mundurnya Gita diplesetkan karena soal impor beras. Namun, saya yakin ini sudah diprediksi oleh Gita. Tetapi, tetap saja polemik ini yang akan mengemuka," kata dia.
Langkah Gita tersebut menurutnya akan menjadi blunder di tengah nilai positif apresiasi karena secara gentlemen mundur lalu nilai negatif karena akan dikaitkan dengan soal impor.
Dosen FISIP Universitas Mercu Buana ini menambahkan, bagi Pemerintahan SBY mundurnya Gita tidak akan berdampak signifikan, justru SBY akan mendapatkan penilaian positif. Sebab, Gita adalah peserta konvensi partai penguasa.
"Ini pembelajaran positif bagi pejabat publik. Sudah selayaknya pejabat publik di eksekutif dan legislatif mundur dari jabatan agar tidak terjadi conflict of interest," tukasnya.
Sosok Mendag Gita Irawan Wirjawan, atau lebih akrab disapa Gita Wirjawan merupakan pria keturunan Jawa-Manado. Kariernya mentereng kala menjabat Kepala BKPM sejak November 2009 silam.
Suami dari Yasmin Stamboel Wirjawan itu adalah menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II pimpinan Presiden SBY. Dia diangkat menggantikan Mari Elka Pangestu, yang saat ini menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia pada Oktober 2011 lalu. (put)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2022 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.