507 Legislator Nyaleg Lagi, Jangan Harap DPR Berubah
31 Mei 2013, 10:09:39 Dilihat: 136x
Aisyah - Okezone
JAKARTA - Sebanyak 507 orang atau sekitar 90,5 persen dari 560 anggota dewan yang saat ini masih duduk di parlemen kembali maju pada Pemilu Legislatif 2014. Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai fakta ini menunjukkan partai politik (Parpol) tidak menerapkan sistem reward and punishment bagi kader.
"PKS menjadi penyumbang caleg incumbent terbanyak dalam Pemilu 2014. Mereka seratus persen mendaftarkan caleg yang sama pada Pemilu 2009-2014," kata Koordinator Formappi, Sebastian Salang di kantornya, Matraman, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2013).
Formappi mencatat, dari 57 kursi yang diperoleh PKS pada Pemilu lalu, seluruhnya maju kembali pada Pemilu 2014 mendatang. Sebastian menilai, paska Pemilu 20014 nanti tidak ada jaminan perpolitikan dan kesejahteraan rakyat menjadi lebih baik. Pasalnya, politikus yang kembali mencalonkan diri, selama ini kinerjanya di parlemen sangat buruk.
"Engga ada jaminan wajah baru bisa lebih baik. Yang penting punya uang, masuk. Yang penting terkenal, masuk. Orang-orang seperti ini mewarnai wajah baru Caleg. Kalau begini, sulit menjamin integritas DPR nanti," tutur Sebastian.
Sebastian melihat saat ini partai politik sudah tak mau lagi berspekulasi dan meraih suara dengan cara yang sama seperti pada Pemilu sebelumnya dengan menggunakan orang yang sama.
"Parpol sudah melihat bahwa anggota DPR sekarang terbukti meraih kursi pada Pemilu lalu sehingga mereka sudah mengetahui cara mendulang suara pada Pemilu selanjutnya," tambahnya.
Sebastian mengatakan, calon incumbent diyakini partai memiliki modal yang cukup untuk membiayai Pemilu 2014. Sehingga semua partai mengandalkan semua anggota DPR sebelumnya untuk kembali bertarung di pemilu 2014.
"Mestinya harus diterapkan sistem punish. Dari anggota DPR, yang malas harus di-punish dengan tidak dicalonkan kembali. Yang bermasalah jangan dicalonkan kembali. Harusnya anggota yang komitmen dan rajin yang harus diapresiasi," terangnya. (trk)