Tegar Arief Fadly - Okezone
JAKARTA - Petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menuding tersangka kasus suap impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah, sebagai agen intelijen yang sengaja disusupkan untuk menghancurkan PKS dari dalam.
Fathanah disebut-sebut memanfaatkan kedekatannya dengan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, untuk menggerogoti partai. "Yang jelas agen yang ditanamkan untuk menghancurkan partai. Apa yang dilakukan Ahmad Fathanah, tidak ada kaitannya dengan PKS," tegas Ketua DPP PKS, Indra, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap Ahmad Fathanah setelah menerima suap Rp1 miliar di salah satu kamar Hotel Le Meridien, Jakarta, menjadi awal musibah bagi PKS. Apalagi, orang dekat Luthfi Hasan Ishaaq itu tertangkap tangan bersama seorang mahasiswi, Maharani Suciono.
Tak berselang lama, KPK menangkap dan menjebloskan Luthfi Hasan Ishaaq ke Rutan Guntur karena diduga terlibat kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dengan cara menjual pengaruhnya. Luthfi lalu mengundurkan diri sebagai Presiden PKS dan digantikan Anis Matta.
Namun dampak kasus pengurusan daging sapi impor ke partai terus berlanjut karena KPK juga menerapkan pasal pencucian uang kepada Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq. Apalagi belakangan diketahui uang yang diduga hasil kejahatan Fathanah mengalir ke artis Ayu Azhari, model seksi Vitalia Sesha, dan teman perempuan Fathanah, Tri Kurnia Puspita.
Dari tangan Ayu Azhari, KPK menyita uang Rp20 juta dan USD1.800. Kemudian, mobil Honda Jazz dengan nomor polisi B 15 VTA dan jam tangan mewah bermerek Chopard dari Vitalia Sesha. Serta mobil Honda Freed berwarna putih nopol B 881 LAA, gelang Hermes, dan jam Rolex dari tangan Tri Kurnia Puspita. Duit haram Fathanah belakangan juga diketahui digunakan untuk membiayai kampanye Wali Kota Makasar, Ilham Arief Sirajuddin.
Kontroversi yang dimunculkan Fathanah bukan hanya seputar hubungannya dengan artis dan model seksi. KPK juga menyita sejumlah mobil mewah milik Fathanah. Di antaranya, mobil Toyota jenis FJ Cruiser hitam dengan nomor polisi B 1330 SZZ, mobil Toyota Alphard putih bernomor polisi B 53 FTI, mobil Toyota Land Cruiser Prado TX hitam dengan nomor polisi B 1739 WFN, dan mobil Mercy C 200 hitam bernomor polisi B 8749 BS. Kempat mobil itu ditaksir senilai Rp4,3 miliar.
Tak hanya soal harta kekayaan dan hubungannya dengan artis dan model, Fathanah juga memunculkan kontroversi lain, yaitu memiliki lima istri.
Akibat perbuatan Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq, sejumlah petinggi PKS lain juga harus rela diperiksa oleh KPK. Mereka di antaranya kader PKS yang menjadi Menteri Pertanian Suswono, Sekjen PKS Muhamad Taufik Ridho, anggota Fraksi PKS Jazuli Juwaini, dan Bendahara Umum PKS Mahfudz Abdurrahman. KPK juga telah menjadwalkan untuk memeriksa Presiden PKS Anis Matta dan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin.
Kerepotan terbaru yang dibuat Luthfi Hasan Ishaaq untuk PKS adalah penyitaan lima mobil mewah oleh KPK. Kedua institusi masih berbeda pendapat soal status kepemilikan lima mobil mewah yang kini sebagian masih terparkir di kantor DPP PKS.
(ful)