Dikawal Ketat, Kesan Merakyat Jokowi Pudar di Medan
04 Maret 2013, 10:42:46 Dilihat: 314x

Wahyudi Siregar - Okezone
Jokowi tiba di Medan (Foto: Wahyudi/Okezone)
MEDAN - Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Jokowi Widodo (Jokowi) ke Medan, Sabtu (2/3/2013) sekitar pukul 18:00 WIB, mendapatkan pengawalan ketat dari kader partai dan ormas sayap PDI Perjuangan. Ketatnya pengawalan tersebut akhirnya membuat para awak media dan masyarakat yang telah menunggu kedatangan Jokowi sejak pukul 16.00 WIB, kesulitan mengambil gambar dan menyalami Jokowi.
Akibat pengawalan ketat itu, Jokowi yang sedianya hadir di Medan untuk mengikuti kegiatan pelantikan pengurus Laskar Joko Tingkir Sumut, serta menjadi juru kampanye akbar untuk Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Effendi Simbolon-Djumiran Abdi, secara tidak langsung menghilangkan kesan merakyat, seperti yang selama ini tercitra dari mantan Wali Kota Solo itu.
Begitulah pengakuan Rahma (31), penumpang pesawat jurusan Jakarta-Medan yang mendarat di Bandara Polonia Medan sekitar pukul 16.30 WIB, yang memaksakan diri untuk tetap tinggal di bandara hingga Jokowi datang. Ia mengaku sangat ingin bertemu sosok tokoh yang menurutnya fenomenal itu. Namun, akibat pengawalan yang begitu ketat, Rahma yang memiliki postur tidak cukup tinggi bahkan tak sempat melihat Jokowi secara jelas.
“Saya memang warga Jakarta, tapi selama di Jakarta belum pernah melihat Pak Jokowi secara langsung. Makanya hari ini bertepatan saat saya pulang ke Medan, ada pak Jokowi katanya mau datang. Saya rencananya mau melihat, bersalaman dan berfoto. Tapi tadi saya tengok orangnya ramai kali. Sementara badan saya kan enggak terlalu tinggi, akhirnya kelihatan pun enggak. Jadi agak beda dengan yang di televisi. Kalau di televisikan sepertinya ramah sekali, tapi kok sekarang jadi eksklusif,” jelasnya.
Keluhan yang senada juga dikatakan seorang awak media dari salah satu media lokal di Medan. Tanpa mau menyebutkan namanya, ia mengaku cukup menyesalkan aksi kader PDIP yang terlalu ketat mengawal Jokowi. Padahal, sepengetahuannya saat meliput di Jakarta, sosok Jokowi begitu dekat dengan masyarakat. Apalagi dengan awak media. Mantan Wali Kota Solo itu diakuinya selalu bersedia menjawab pertanyaan para awak media.
“Kalau aku bilang bukan salah Jokowinya. Tapi kader-kader PDIP-nya saja yang terlalu overprotektif. Padahal, kalau di Jakarta enggak segitunya. Memang, dia dikejar-kejar media, tapi kalau udah ketemu ya biasa saja. Kadang ketawa-ketawa pun sambil jawab pertanyaan. Kasihan Jokowinya, kesannya malah jadi penting banget. Eksklusif,” tegasnya.
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.