Israel dan AS Inginkan Hizbullah Ditetapkan Sebagai Teroris
06 Februari 2013, 09:08:57 Dilihat: 148x
Fajar Nugraha
Pengeboman bus wisata Israel di Bulgaria tahun lalu (Foto: Reuters)
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak para pemimpin dunia untuk menetapkan kelompok Hizbullah sebagai organisasi teroris. Desakan ini dikeluarkan setelah Pemerintah Bulgaria mengeluarkan hasil penyelidikan mengenai pengebom bus wisata Israel.
Keinginan Israel ini langsung mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu terdekatnya. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry mendesak Eropa untuk melumpuhkan Hizbullah.
"Kita perlu mengirim pesan keras terhadap organisasi teroris ini (Hizbullah). Mereka tidak bisa lagi melakukan tindakan mengerikan dan bebas begitu saja," ujar Kerry, seperti dikutip The Telegraph, Rabu (6/2/2013).
Pengumuman dari Pemerintah Bulgaria mengenai pengeboman bus yang berisi wisatawan Israel makin memberikan angin segar bagi Israel untuk mendesak dunia menetapkan Hizbullah sebagai kelompok teroris. Hasil penyelidikan atas pengeboman 2012 itu menunjukkan bahwa Hizbulllah berada di balik serangan ini.
Lima orang wisatawan Israel dilaporkan tewas dalam pengeboman di sebuah lokasi wisata di Laut Hitam pada Juli 2012. Menurut pihak Bulgaria, Hizbullah membangun jaringan teroris dunia dan berencana untuk melakukan serangan terhadap 20 negara.
"Ini adalah bukti kolaborasi yang sebelumnya kita ketahui. Iran dan Hizbullah membangun jaringan teroris dunia. Sekarang waktunya Hizbullah ditetapkan sebagai organisasi teroris. Waktunya untuk mengambil tindakan," tutut PM Israel Benjamin Netanyahu.
Bersama dengan Israel, Amerika pun meningkatkan desakan kepada Eropa untuk menetapkan Hizbullah sebagai kelompok teroris. Namun Uni Eropa sepertinya masih terus menimbang keinginan AS dan Israel tersebut.
Beberapa anggota yang berpengaruh dari 27 negara Uni Eropa berpendapat, meskipun Hizbullah adalah organisasi politik dan militer, penunjukan mereka sebagai organisasi terorisme bisa menjadi kontraproduktif. Selama ini pendukung Hizbullah bergerak melalui Eropa dan mengumpulkan uang dengan sedikit kendala.(faj)