Catur Nugroho Saputra - Okezone
JAKARTA - Desakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk keluar dari Sekretariat Gabungan (Setgab) partai koalisi, nampaknya tidak didengar elit partai berlambang bulan sabit kembar tersebut.
Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid, menjelaskan pihaknya masih melihat perkembangan politik yang ada apakah keluar atau terus bertahan di Setgab.
"Kami belum belum mempunyai program atau keluar dari Setgab, kami masih mencemati perkemabnagan politik yang ada," kata Hidayat, saat dikonfirmasi Okezone, Jumat (1/2/2013).
Menurutnya, jika PKS keluar dari Setgab pada saat ini, pasti banyak orang berpikir kalau kami marah terkait penetapan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, menjadi tersangka kasus impor daging yang diduga dilaporkan Dipo Alam selaku Sekertaris Kabinet (Seskab).
"Nanti ada yang berpikir kami menyalahkan Setgab terkait kasus yang sedang merudung PKS, kami tidak mau diposisikan seperti itu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hidayat mengatakan jika nanti PKS keluar dari Setgab, pihaknya siap menarik semua kader yang menjabat sebagai menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II.
"Perkembangan politik kata kuncinya, menteri PKS pasti akan taat partai untuk keluar dari Setgab jika kami putuskan untuk keluar," imbuhnya.
Sebelumnya, Kasus yang menimpa Luthfi Hasan Ishaaq dianggap sebagai sebuah konspirasi besar. Banyak pengurus PKS mengusulkan agar hengkang dari Setgab dan mencabut menteri-menteri dari KIB Jilid II.
Namun, Anis Matta menegaskan pihaknya belum mengambil keputusan apa-apa soal keluar dari Setgab dan menarik menteri-menteri. Bahkan, hal ini belum dibahas secara mendalam.
(cns)