Sudah Saatnya Jokowi-Ahok Realisasikan Janji Manis Kampanye
22 Januari 2013, 09:43:53 Dilihat: 164x
Arief Setyadi - Okezone
JAKARTA - Genap 100 hari masa kerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memimpin DKI Jakarta, mendapat tanggapan dari Mantan calon kandidat Gubernur DKI Jakarta Hidayat Nurwahid.
Hidayat menyoroti 100 hari kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta bersama Wakilnya ini dalam hal penanganan banjir dan macet dinilai masih jauh dari realisasi janji kampanye.
Pasalnya, banjir yang melanda sejumlah kawasan di DKI Jakarta, semestinya dapat diprediksi sejak awal. Mengingat kejadian ini bukan kali pertama terjadi di ibukota. Begitu juga dengan persoalan kemacetan yang masih menjadi problema dan belum bisa teratasi.
"Prinsipnya masyarakat sudah melihat kepemimpinan keduanya. Mereka harus bisa memberikan apa yang dijanjikan saat kampanye. Sebetulnya, banjir ini kan bisa diprediksi, sehingga bisa dilakukan antisipasi lebih awal," kata Hidayat kepada Okezone, Senin, (21/1/2013).
Sehingga, lanjut Hidayat, penanganan yang dilakukan seperti penyediaan lokasi-lokasi pengungsian, manajemen kontrol, pengawasan tanggul dan aliran sungai serta titik-titik rawan banjir semuanya sudah bisa dilakukan sejak awal. Tidak seperti sekarang ini, semuanya serba dari nol. Ditambah, Kordinasi antara Gubernur dan Wakilnya tidak terjadi dalam penanganan banjir ini. Mereka terkesan berjalan sendiri-sendiri.
"Dia harus membalas antusias masyarakat saat memilihnya menjadi pemimpin. Banjir itu bisa terukur dan bila dilakukan antisipasi sejak awal. Tidak seperti sekarang ini manajemen banjir, permasalahan tanggul, termasuk daerah pengungsian yang sangat minim," terang politikus asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Dia mempersilakan agar masyarakat yang menilai sendiri dengan segala plus minusnya. Terlebih Koordinasi antara Jokowi dengan Ahok juga tidak muncul saat penanganan banjir. Akhirnya warga korban banjir juga yang tidak diperhatikan.
Mengenai persoalan kemacetan, dia mengatakan saat ini juga belum ada kejelasan ke arah perbaikan, seperti proyek MRT (Mass Rapid Transit) hingga kini dinilainya belum memiliki kejelasan, ditambah dengan pembangunan enam ruas jalan tol yang masih maju mundur.
"Sudah saatnya, mereka merealisasikan janji-janji manis saat kampanye," simpulnya.
Seperti diketahui, pekan lalu DKI Jakarta dilanda banjir parah, lebih dari 50 ribu orang menjadi korban banjir yang mesti tinggal di pengungsian. Tak sedikit pula dari mereka yang meninggal dunia saat banjir terparah diibukota ini terjadi. Bahkan, mereka yang menjadi korban banyak yang terisolir dan tidak mendapat perhatian pemerintah seperti korban banjir dikawasan Jakarta Utara, setelah empat hari banjir melanda bantuan baru berdatangan.
Sejumlah langkah jangka panjang dan pendek pun segera diambil oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan memprogramkan untuk membuat sodetan di kali Ciliwung agar mengarah ke arah Banjir Kanal Timur (BKT) yang digadang-gadang dapat meminimalisir terjadinya banjir.
(ydh)