Kamis, 03 Januari 2013 12:55 wib
(Foto:Arie Yoenianto)
PASURUAN- Pendemo seolah tak pernah kehabisan kreativitas untuk menyuarakan aspirasinya kepada anggota dewan. Saking kesalnya, dengan anggota DPRD yang dinilai malas, sejumlah aktivis akhirnya melakukan demo dengan membawa bebek ke kantor DPRD Kabupaten Pasuruan.
Tak pelak, kantor DPRD Kabupaten Pasuruan berubah bak kandang bebek. Suara berisik 10 ekor unggas bercampur bau kotoran yang tak sedap. Bebek-bebek ini sengaja dibawa puluhan aktivis LSM ke gedung rakyat tersebut.
Koalisi LSM menyindir anggota dewan yang hingga kini belum juga bersidang untuk pembahasan RAPBD 2013. Padahal jika tertib waktu, pengesahan RAPBD ini sudah harus tuntas pada 31 Desember lalu.
Aktifis LSM ini menuding lambannya pembahasan karena buruknya kinerja anggota dewan. Selain itu, para politisi ini lebih mementingkan urusan pencalonan bupati daripada kepentingan rakyat.
Lujeng Sudarto, seorang korlap aksi mengungkapkan, aksi ini sebagai bentuk keprihatiannya terhadap buruknya kinerja dewan. Molornya pembahasan RAPBD ini diduga karena adanya tarik-menarik kepentingan yang berujung pada transaksional. "Ini adalah bukti buruknya kinerja dewan. Mereka hanya berpikir untuk kepentingan sendiri dan golongannya. Tidak ada sama sekali pembelaan untuk kepentingan rakyat," tegas Lujeng Sudarto.
Akibat molornya pembahasan RAPBD 2013, kata Lujeng, sangat berdampak pada pelayanan dan kepentingan rakyat. Pelayanan publik menjadi terganggu. Selain itu, insentif pemerintah pusat sebesar Rp25 miliar juga melayang.
"Insentif Rp25 miliar ini akan diberikan jika pengesahan RAPBD dilakukan tepat waktu 31 Desember. Insentif ini bisa dipergunakan untuk menambah program pembangunan," tandas Lujeng.
Sebagai bentuk sindiran kepada anggota dewan yang malas, pihaknya sengaja membawa 10 ekor bebek dan melemparkannya ke Gedung Dewan. Unggas ini sebagai simbol terhadap anggota dewan yang banyak berbicara tanpa ada hasil yang manfaat untuk rakyat.
(Arie Yoenianto/Koran SI/ugo)