JAKARTA - Akibat banyaknya anggota DPR yang terseret kasus korupsi maupun tindakan kurang bermoral membuat citra lembaga wakil rakyat itu merosot. Salah satu indikasinya banyak orang tua tidak menginginkan anak mereka menjadi anggota DPR.
Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network), total responden yang tak ingin menjadi wakil rakyat sebesar 56,43 persen. Sebaliknya, hanya 37,62 persen yang menyatakan ingin diri atau anggota keluarganya menjadi anggota DPR.
Menyikapi hal itu, Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja'far merasa miris dengan sikap apatis masyarakat yang semakin merendahkan lembaga legislatif tersebut. Padahal, kata Marwan, prilaku semacam itu tidak bisa digeneralisir dan lantas membubarkan lembaganya.
"Kalau ada kesalahan itu oknum tidak semuanya dianggap sama," ungkap Marwan saat dihubungi Okezone, Senin (19/11/2012).
Namun, bila melihat realitas yang terjadi kata dia, justru banyak warga dan aktifis LSM berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk mencalonkan diri sebagai anggota dewan. Animo seperti itu justru kata dia sangatlah baik. Sebab kata dia, perjuangan akan lebih efektif bila dilakukan dari dalam sistem itu sendiri.
"Realitasnya justru banyak yang daftar, dibandingkan berjuang dari luar lebih baik berjuang melalui dari dalam seprti legislatif dan yudikatif karena itu lebih efektif, banyak LSM yang nyalon, berjuang, dan berjuang lewat parpol itu lebih baik," kata dia.
Dengan demikian kata dia, hasil survei itu sendiri bisa akan terbantahkan dengan semakin banyaknya masyarakat yang mendaftarkan diri melalui parpol. Partai juga kata Marwan akan terbuka dan akan memberikan peluang bagi masyarakat yang memiliki keinginan mulia untuk merubahnya dari dalam sistem itu sendiri, yakni dengan jalur parpol.
"Tapi animo masyarakat mencalonkan dari parpol justru lebih banyak. Jika ada perilaku menyimpang dari tentu itu oknum bukanlah lembganya. Tapi lembaga tak boleh dihancurkan," tegasnya.
Oleh sebab itu kata dia, berjuang melalui politik merupakan tugasnya yang mulia karena memiliki tugas yang berat dan memperjuangkan hak rakyat yang lebih luas. "Politik adalah tugas mulia," pungkasnya.