Aulia Akbar
Rabu, 10 Oktober 2012 13:01 wib
Diskusi Krisis Arab (Foto: Aulia Akbar/ Okezone)
JAKARTA - Mantan perwira Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) Jerry D Gray mengatakan, AS adalah negara yang tidak pernah tulus membantu negara lain. AS selalu menuntut adanya imbalan dari setiap kebaikannya.
"AS tidak akan memberikan bantuan dengan gratis kepada negara lain. Negara itu sama sekali tidak baik. Jika sebuah negara tidak mengikuti kemauannya, mereka akan mendapat sanksi," ujar Jerry D Gray di kantor Partai Bulan Bintang, Jakarta, Rabu (10/10/2012).
"Kita bisa melihat bagaimana kontrak pembelian pesawat jet F16 antara AS dan Indonesia. AS memberikan pesawat gratis, padahal pesawat itu adalah pesawat yang seharusnya dibuang kelaut bak umpan pancing. Untuk memodifikasinya, kita harus menghabiskan dana miliaran dolar untuk membeli suku cadang dari Amerika lagi," imbuhnya.
Menurut Gray, Indonesia jauh lebih baik membeli jet Sukhoi buatan Rusia yang sudah teruji kualitasnya, ketimbang membeli jet tempur Negeri Paman Sam. Pria yang sempat menjadi pilot Angkatan Udara AS itu juga menyinggung Bung Karno ketika membahas isu gerakan rahasia, Freemasonry.
Menurutnya, Bung Karno sudah mencoba untuk membendung kekuatan Freemasonry di Indonesia yang dulu dibawa oleh Belanda. Hal itu terlihat dari penutupan "Lodge" yang dicanangkan Bung Karno pada dekade 1960an. Meski demikian, gerakan itu cukup kuat dan tetap melakukan perlawanan terhadap Bung Karno.
Usai Lodge-Logde Freemason itu ditutup, gerakan itu bergerak di bawah tanah dan terus beraktifitas hingga akhirnya Bung Karno terguling.
Jerry D Gray juga menggambarkan Freemason bak seorang yang membawa air di saat kekeringan datang. Meski demikian, air yang dibawanya bukanlah air, melainkan sebuah api yang membara.(faj)