Misbahol Munir - Okezone
Sabtu, 22 September 2012 06:00 wib
Aburizal Bakrie (Foto: Dok. Okezone)
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR, Zainal Bintang menilai desakan agar pencapresan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dievaluasi harus dilakukan. Pasalnya, evaluasi itu juga untuk mengukur sejauhmana peningkatan elektabilitas pencapresan dirinya.
"Harus ada evaluasi, evaluasi itu bukan pembunuhan, tapi sesuatu yang sehat, jangan ditempatkan sebagai langkah pembantaian, tapi bagian langkah dari demokrasi, tapi kalau elektabilitasnya tambah tinggi justru tidak ada apa-apa," ungkap Zainal kepada saat berbincang dengan Okezone, Jumat (21/9/2012).
Evaluasi itu kata Zainal juga berfungsi untuk mengukur tingkat elektabilitas Ical sebagai Capres 2014 mendatang. "Jangan dilihat sebagai momok, jika Ical yakin menang, dan elektabilitasnya tambah tinggi lalu kenapa harus takut dengan evaluasi," kata dia.
Bagi dia, sebagai Capres ada tiga yang hal yang terus harus dievaluasi. Pertaman, tentang sejauh mana pibadi Ical yakin menang pada Pilpres 2014 nanti. Kedua, mengenai mesin partai. Apakah mesin partai saat ini sudah bekerja maksimal untuk memenangkan dirinya. Dan ketiga, kata Zainal mengenai ring satu Ical.
"Tiga itu harus dievaluasi, benar gak pribadi Ical yakin menang. Kedua apa mesin partai sudah bekerja maksimal. Ketiga, apakah ring satu Ical sudah bisa dipercaya, jangan-jangan hanya menyampaikan ABS (Asal Bapak Senang). Oleh sebab itu evaluasi jangan dijadikan sebagai ancaman, tapi jadi ukuran," imbuhnya.
Zainal menambahkahn bahwa kasus kekalahan di Pilkada DKI bisa juga menjadi catatan tersendiri bagi Golkar. "Kemenangan Jokowi menjadi contoh. Makanya kenapa mesti takut pada evaluasi, kenapa Ical terlalu takut, yang saya khawatir hanya ring satunya buat hiburan aja. Evaluasi itu positif untuk Ical. Apalagi peta politik ini dinamis. Ambil kasus Pilkada DKI, survei pertama Foke menang tapi semua berbalik," pungkasnya.
(hol)