TEMPO.CO , Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Nudirman Munir mengatakan partainya tak akan terburu-buru mengevaluasi pencalonan presiden Aburizal Bakrie pada rapimnas Oktober nanti.
Menurut dia, Ical -sapaan Aburizal, akan diberi waktu untuk meningkatkan elektabilitasnya sampai Oktober 2013. Permasalahan ambruknya kerajaan bisnis Bakrie, menurut dia, tak menjadi masalah bagi Golkar untuk mengajukan Ical.
"Saya pikir sampai Oktober 2013 Ketua Umum dan Partai Golkar punya kesempatan untuk meningkatkan elektabilitas. Baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden," ujar Nudirman di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa 11 September 2012.
Sejumlah perusahaan yang bernaung dalam Bakrie Grup memang sedang dilanda masalah. Di tengah pencalonan presiden Aburizal Bakrie, sejumlah perusahaannya harus menanggung hutang mencapai triliunan rupiah. Bahkan, perdagangan saham Bakrie Telecom sempat dihentikan karena belum melunasi kewajibannya.
Masalah keuangan perusahaan Bakrie ini pun diperkirakan akan menghambat laju Ical sebagai calon presiden. Dengan sumber daya yang tak lagi memadai, Ical diperkirakan sulit untuk maju mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya. Karena itu, isu evaluasi terhadap Ical pun merebak dan diperkirakan akan menjadi pembicaraan pada Rapimnas Golkar Oktober nanti.
Menanggapi hal ini, Nudirman mengatakan masalah bisnis dan politik harus dipisahkan. Menurut dia, selama ini, Aburizal tak lagi secara langsung memegang perusahaan-perusahaannya itu.
Dia juga mengatakan permasalahan sumber dana bagi pencalonan Ical tak menjadi masalah bagi partainya. "Itu bukan persoalan bagi kami. Sumber pendanaan Golkar bukan hanya dari Ical sendiri. Dari anggota juga bantu. Kami sumbangan ada yang dua juta tiga juta perbulan. Untuk mendanai partai itu kami gotong royong-lah," katanya.
Anggota Komisi Hukum DPR ini mengatakan, yang menjadi persoalan bagi Golkar saat ini adalah mendongkrak popularitas dan elektabilitas Ical. Dia mengakui bahwa selama di kepemimpinan Ical, Golkar mengalami peningkatan elektabilitas. Namun, peningkatan ini tak terjadi pada popularitas Ical. "Karena itu, kami berikan kesempatan sampai Rapimnas tahun depan. Saya yakin 2013 bisnisnya Ical akan pulih," katanya.
FEBRIYAN