Fiddy Anggriawan - Okezone
Rabu, 4 Juli 2012 06:06 wib
Aburizal Bakrie
JAKARTA- Aburizal Bakrie resmi mendeklarasikan diri sebagai calon presiden di 2014 dari Partai Golkar. Namun hingga saat ini, pria yang akrab disapa Ical itu belum juga menentukan calon wakil presiden yang akan mendampinginya.
Ketua Balitbang DPP Partai Golkar, Indra Jaya Piliang mengatakan, masih terlalu dini untuk memutuskan calon pendamping Ical. Partai berlambang pohon beringin itu, kata Indra baru akan memutuskannya pada tahun 2013 atau awal 2014.
“Soal siapa yang dipilih, Rapimnas III Partai Golkar memutuskan menyerahkan ke Aburizal Bakrie. Tetapi dengan syarat, memperhatikan aspirasi Rapimnas III,” kata Indra saat berbincang dengan okezone, Selasa (3/7/2012) malam.
Namun, Golkar telah menjaring sejumlah nama untuk dicalonkan sebagai pendamping Ical. “Ada Bibit Waluyo, Sultan Hamengku Buwono X. Ada juga nama Pramono Edhie, dan Khofifah Indar Parawangsa, Nama-nama itu yang diusulkan oleh DPD-DPD IIse Indonesia,” ujarnya.
Dikatakan Indra, Ical akan memilih calon yang berasal dari jawa. Karena menurutnya, faktor politik identitas masih penting di masyarakat Indonesia. “Tapi yang penting, Cawapresnya orang Jawa, tapi Jawa sebagai Pulau. Bisa Sunda, Jawa, dan lainnya,” kata Indra.
Dia mengatakan, Ical sendiri bisa dikatakan orang yang berasal dari pulau jawa. “Aburizal orang Lampung, ayahnya. Dia sendiri orang Jakarta, kelahiran Jakarta. Dalam AD-ART Bamus Betawi, Aburizal itu termasuk kategori orang Betawi karena prinsip kelahiran. Selain itu, Istri Aburizal orang Jawa, hidup dengan budaya Jawa yang kuat,” kata Indra.
Kendati demikian, Indra belum bisa memastikan siapa yang akan dipilih dari sejumlah nama yang diajukan oleh DPD-DPD II se-Indonesia. “Masih lama, sekitar April 2014. Sekarang masih terlalu dini,” katanya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto menganggap wajar jika Aburizal Bakrie (Ical) ingin menggandeng tokoh-tokoh yang berasal dari Jawa sebagai pendampingnya untuk maju pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang.
"Pertama memang kecenderungan siapapun yang maju sebagai Capres (non Jawa), maka yang Cawapresnya harus berasal dari Jawa sebagai politik pertimbangan geo politik," katanya.
Pertimbangan geo polik, lanjut Gun Gun bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dan untuk menggatrol popular vote. Ditambahkannya, secara Nasional, Jawa merupakan lumbung suara terbesar di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Bagi Ical sangat mungkin mencari representasi yang berasal dari Jawa mengingat Ical adalah non Jawa," papar Direktur Eksekutif Literacy Institute itu.
Menurutnya, posisi Ical juga dinilai masih tidak nyaman mengingat adanya sorotan terhadap pencapresannya yang cenderung kurang solid. "Sistem yang sekarang tergesa-gesa dan ada perang psikologis kepada pengurus Golar yang tidak mendukung Ical," lanjutnya.
(ugo)