Pendamping Ical Dipastikan dari Jawa
04 Juli 2012, 07:45:36 Dilihat: 415x

Fiddy Anggriawan - Okezone
Rabu, 4 Juli 2012 06:06 wib
Aburizal Bakrie
JAKARTA- Aburizal Bakrie resmi mendeklarasikan diri sebagai calon presiden di 2014 dari Partai Golkar. Namun hingga saat ini, pria yang akrab disapa Ical itu belum juga menentukan calon wakil presiden yang akan mendampinginya.
Ketua Balitbang DPP Partai Golkar, Indra Jaya Piliang mengatakan, masih terlalu dini untuk memutuskan calon pendamping Ical. Partai berlambang pohon beringin itu, kata Indra baru akan memutuskannya pada tahun 2013 atau awal 2014.
“Soal siapa yang dipilih, Rapimnas III Partai Golkar memutuskan menyerahkan ke Aburizal Bakrie. Tetapi dengan syarat, memperhatikan aspirasi Rapimnas III,” kata Indra saat berbincang dengan okezone, Selasa (3/7/2012) malam.
Namun, Golkar telah menjaring sejumlah nama untuk dicalonkan sebagai pendamping Ical. “Ada Bibit Waluyo, Sultan Hamengku Buwono X. Ada juga nama Pramono Edhie, dan Khofifah Indar Parawangsa, Nama-nama itu yang diusulkan oleh DPD-DPD IIse Indonesia,” ujarnya.
Dikatakan Indra, Ical akan memilih calon yang berasal dari jawa. Karena menurutnya, faktor politik identitas masih penting di masyarakat Indonesia. “Tapi yang penting, Cawapresnya orang Jawa, tapi Jawa sebagai Pulau. Bisa Sunda, Jawa, dan lainnya,” kata Indra.
Dia mengatakan, Ical sendiri bisa dikatakan orang yang berasal dari pulau jawa. “Aburizal orang Lampung, ayahnya. Dia sendiri orang Jakarta, kelahiran Jakarta. Dalam AD-ART Bamus Betawi, Aburizal itu termasuk kategori orang Betawi karena prinsip kelahiran. Selain itu, Istri Aburizal orang Jawa, hidup dengan budaya Jawa yang kuat,” kata Indra.
Kendati demikian, Indra belum bisa memastikan siapa yang akan dipilih dari sejumlah nama yang diajukan oleh DPD-DPD II se-Indonesia. “Masih lama, sekitar April 2014. Sekarang masih terlalu dini,” katanya.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto menganggap wajar jika Aburizal Bakrie (Ical) ingin menggandeng tokoh-tokoh yang berasal dari Jawa sebagai pendampingnya untuk maju pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang.
"Pertama memang kecenderungan siapapun yang maju sebagai Capres (non Jawa), maka yang Cawapresnya harus berasal dari Jawa sebagai politik pertimbangan geo politik," katanya.
Pertimbangan geo polik, lanjut Gun Gun bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dan untuk menggatrol popular vote. Ditambahkannya, secara Nasional, Jawa merupakan lumbung suara terbesar di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Bagi Ical sangat mungkin mencari representasi yang berasal dari Jawa mengingat Ical adalah non Jawa," papar Direktur Eksekutif Literacy Institute itu.
Menurutnya, posisi Ical juga dinilai masih tidak nyaman mengingat adanya sorotan terhadap pencapresannya yang cenderung kurang solid. "Sistem yang sekarang tergesa-gesa dan ada perang psikologis kepada pengurus Golar yang tidak mendukung Ical," lanjutnya.
(ugo)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.