Mega memilih bergegas masuk ke mobilnya daripada menanggapi pidato SBY itu.
Eko Huda S, Bobby Andalan (Bali)
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri enggan berkomentar soal pidato Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tentang partai terkorup. Saat berkunjung ke Bali, Senin 18 Juni 2012, tidak ada satu patah kata keluar dari mulut putri mantan Presiden Soekarno tersebut.
Selain itu, Mega juga tidak mau berkomentar terkait hasil survei yang menempatkan dirinya sebagai calon presiden yang memiliki tingkat keterpilihan tertinggi. Mantan presiden Indonesia keempat itu hanya diam seribu bahasa. Dia memilih bergegas masuk ke dalam mobilnya saat ditanya oleh sejumlah wartawan.
Megawati melakukan serangkaian kegiatan di Pulau Bali. Sejak Senin pagi, istri Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas itu meresmikan Jalan Ir. Soekarno di Kabupaten Tabanan. Malam hari, Megawati menghadiri perayaan Bulan Bung Karno di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kompyang Sujana. Mega juga menyaksikan panggung rakyat dalam acara yang dihelat selama tiga hari itu.
Sebelumnya, dalam pertemuan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat di Hotel Sahid, Jakarta, SBY menyatakan tidak hanya Partai Demokrat yang kadernya terlibat korupsi. Dia membeberkan beberapa fakta, data, dan angka yang diperoleh dari berbagai sumber yang menyimpulkan masih banyak partai politik yang kasus korupsinya jauh di atas Partai Demokrat.
SBY mencontohkan, untuk kasus korupsi di jajaran DPRD Provinsi periode 2004-2012, oknum kader Demokrat yang melakukan korupsi hanya menduduki peringkat kelima yakni 3,9 persen. SBY menyebut ada empat partai lain yang persentasenya mencapai 34,6 persen, 24,6 persen, 9,2 persen, dan 5,2 persen.
SBY juga menyebutkan untuk kasus korupsi di kabupaten/kota periode 2004-2012, fungsionaris Partai Demokrat yang terlibat dalam kasus korupsi sejumlah 11,5 persen. Di atas mereka, kata SBY, masih ada dua parpol, masing-masing 27 persen dan 14,4 persen.