Hadirnya motivator dan entertainer Helmy Yahya dalam acara Wisuda Sarjana Ke-27 dan Pascasarjana Ke-15 Universitas Narotama di Ballroom Shangri-La Hotel pada Minggu (17 /5), diharapkan dapat memberikan motivasi sekaligus menularkan kiat suksesnya kepada para wisudawan.
Helmy Yahya adalah sosok multitalenta dengan banyak profesi seperti presenter, pengusaha, motivator, juga pernah maju sebagai caleg meski yang terakhir ini dia tidak sukses.
Kami ingin Helmy menularkan ilmunya sehingga dia bisa menjadi sosok yang sukses seperti sekarang, semoga para lulusan termotivasi untuk mengikuti spirit dan kemauan keras yang dimiliki Helmy, ujar Rektor Universitas Narotama, H.R Djoko Soemadijo. Helmy dalam pemaparan terkait Successful Entrepreneurship banyak bercerita tentang langkahnya hingga menjadi orang sukses di banyak bidang. Bekal pertama untuk sukses adalah kemauan dan tidak patah semangat walau berkali-kali gagal. Untuk mendukung kemauan tersebut, dibutuhkan personal branding guna menunjukkan kapabilitas maupun kredibilitas pribadi. Jika kualitas diri bisa dilihat orang lain, tidak sulit untuk meniti jalan sebagai entrepreneur.
Orang pintar belum tentu bisa langsung meraih sukses jika tidak mempunyai semangat juang tinggi untuk mencapai kesuksesan, kata Helmy.
Menurut Helmy, personal branding akan membuat orang dicari dan dibutuhkan. Dia mencontohkan saat dirinya ditawari mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur Sumatera Selatan beberapa bulan silam. Walau gagal, pencalonan itu disebutnya sebagai contoh keberhasilan personal branding. Dia mengakui kalau dirinya berangkat dari keluarga tidak mampu. Tetapi dengan sederet prestasi akademik maupun non akademik yang diraihnya, Helmy mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki hingga menembus sederet bidang berbeda. Mulai bisnis hotel, mini market, production house sekaligus menjadi presenter laris.
Padahal saya dulunya tidak mempunyai apa-apa, nyatanya dengan kerja keras dan jeli memanfaatkan kesempatan, saya bisa menjalankannya dengan baik, terang pria lulusan University of Miami ini.
Helmy menambahkan, untuk menjaga semangat maka komunitas pergaulan menjadi penting dan harus dijaga. Bergaul dengan orang yang gagal atau malas, diyakini akan ikut melemahkan kemauan. Kalau ingin sukses, bergaul harus dengan orang-orang yang punya semangat dan tak gampang menyerah. Jika bergaul dengan pekerja keras, minimal semangat untuk maju bisa tetap terjaga.
Lain lagi persoalannya jika setiap hari berkumpul dengan orang gagal dan tidak punya kemauan, pasti akan ikut membuat seseorang kehilangan motivasi, jelasnya. (humas)