Indonesia Raih Medali di Kompetisi Matematika Bulgaria
03 Agustus 2015, 09:00:04 Dilihat: 575x
LONDON - Tim Matematika Indonesia meraih sejumlah medali dalam Kompetisi Matematika Internasional untuk Mahasiswa Ke-22 di Blageovgrad Bulgaria. Kompetisi berlangsung 27 Juli hingga 2 Agustus.
Fungsi Pensosbud KBRI Sofia Dina Martina menyebutkan, Indonesia meraih dua medali emas yang disumbangkan Muhamad Al Kahfi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pramudya Ananto dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain itu Tim Matematika Mahasiswa Indonesia juga meraih satu medali perak yang disumbangan Made Benny Prasetya Wiranata (UGM) dan tiga medali perunggu masing-masing diraih Galih Pradananta, Brilly Maxel Salindeho dan Afif Humam dari ITB. Sementara Willy Sumarno (UGM) dan Yusuf Hafidh (ITB) memperoleh Honorable Mention, dan sertifikat untuk Jona Marinus Manulang (UI).
Dina Martina mengatakan, prestasi yang diperoleh Tim Matematika Indonesia ini adalah yang terbaik dibandingkan tahun sebelumnya sejak keikutsertaan Indonesia pada kompetisi Matematika Internasional tahun 2004. Tim RI pernah dua kali memperoleh satu emas yaitu pada kompetisi di Bulgaria tahun 2010 dan 2014.
Menyambut keberhasilan Tim Matematika ini, Dubes RI untuk Bulgaria dan Albania Bunyan Saptomo menjamu Tim RI makan siang di Wisma Duta sebelum kembali ke Tanah Air. Pada kesempatan itu Dubes menyampaikan selamat dan apresiasi atas prestasi yang diraih, serta mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.
"Prestasi ini menunjukkan Indonesia tidak kalah dari negara lainnya di bidang matematika," ujarnya.
Tim yang terdiri dari sembilan mahasiswa dengan usia antara 19-22 tahun ini dipimpin Dosen Pembina dari Universitas Pendidikan Indonesia, Siti Fatimah dan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemendikbud Fajar Pryautama.
Menurut Siti Fatimah, sembilan mahasiswa yang tergabung dalam Tim Matematika ini merupakan hasil seleksi dari sekira 1.300 mahasiswa berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia baik negeri maupun swasta.
Peraih emas, Pramudya Ananto (22), yang tahun lalu mendapatkan perak dalam ajang yang sama menyampaikan tahun ini materi soal yang diujikan lebih sulit dari tahun lalu. "Peserta dari Rusia dan Israel menjadi pesaing terberat," tuturnya.
Sementara Muhamad Al Kahfi, mahasiswa tahun pertama ITB, yang meraih emas adalah peserta termuda yakni berusia 19 tahun. Penghargaan tertinggi Grand Grand Prize pada kompetisi matematika internasional ini diraih mahasiswa dari Moscow Institute of Physics and Technology dan St. Petersburg State University.
Di ajang internasional tersebut tim Indonesia bersaing dengan 326 peserta dari sekira 75 universitas di dunia seperti Yale University (AS), Utrecht dan Leiden University (Belanda), Moscow Institute of Physics and Technology dan St. Petersburg State University (Rusia), University of Warwick (Inggris). Mereka juga bersaing dengan mahasiswa dari Sharif University of Technology dan Isfahan University of Technology (Iran) Institute of Science and Technology (IST) Austria, serta Nanyang Technological University (Singapore). Salah satu peserta yang mewakili Nanyang Technological University adalah mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Universitas tersebut.
Source